Komisi Keadilan dan Perdamaian

Fidelis Harefa

Keadilan telah menjadi perdebatan dan bahkan bila ditelusuri lebih jauh ke belakang, kita akan menjumpai bahwa tema ini telah lama menjadi pemikiran para filsuf Yunai Kuno seperti Artistotes dan Plato. Tema tentang keadilan merupakan bahan diskusi tua setua diskusi tentang kebenaran dan keindahan. Dalam filsafat, tema tentang kebenaran masuk dalam cabang ilmu epistemologi, keindahan masuk dalam cabang estetika dan keadilan masuk dalam cabang etika dan moral. Hal ini menunjukan bahwa keadilan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dan bahkan menjadi dasar bagi lahirnya berbagai institusi sosial yang ada dalam masyarakat, termasuk dalam hal ini adalah institusi hukum.

Definisi Keadilan yang paling kuat adalah sebagaimana diungkapkan oleh Ulpianus  yakni kemauan yang bersifat tetap dan terus menerus untuk memberikan kepada setiap orang apa yang mestinya untuknya (iustitia est constans et perpetua voluntas ius suum cuique tribuendi).   Keadilan mengungkapkan relasi hak dan bukan karitatif.

Ekologis artinya bersifat ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos (ilmu). Secara harafiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi hanya bersifat eksploratif dengan tidak melakukan percobaan, jadi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam. Ekologis berarti sebuah tindakan yang memperhatikan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan makhluk hidup dengan lingkungannya.

Seluruh Ciptaan mencakup segala sesuatu yang ada di dunia, yang dalam kacamata iman Kristen diyakini sebagai ciptaan Tuhan. (bdk. Kejadian Pasal 1 dan 2). Ketika berbicara tentang seluruh ciptaan, maka tidak ada satu hal pun yang bisa dikecualikan. Seluruh ciptaan mencakup seluruh makhluk hidup dan lingkungannya, benda hidup dan benda mati.

Oleh Fransiskus Assisi memanggil seluruh ciptaan sebagai “saudara dan saudari”, menunjukkan bahwa seluruh ciptaan memiliki peran dan kontribusi tertentu dalam keberlangsungan hidup di dunia ini. 

Setelah melihat pengertian dari masing-masing kata, maka dapat kita simpulkan sebuah pengertian yang membantu kita untuk lebih memahami tema Keadilan Ekologis Bagi Seluruh Ciptaan sebagai tema Pendalaman APP tahun 2023.

Keadilan Ekologis adalah kemauan yang bersifat tetap dan terus menerus untuk memberikan kepada (1) setiap orang apa yang mestinya untuknya; (2) setiap makhluk hidup apa yang mestinya untuknya; (3) lingkungan apa yang mestinya untuknya; dengan tetap memperhatikan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan makhluk hidup dengan lingkungannya. Keadilan Ekologis Bagi Seluruh Ciptaan: Keadilan ekologis diperuntukkan bagi seluruh ciptaan. Tidak ada satu hal pun yang bisa dikecualikan. Seluruh ciptaan mencakup seluruh makhluk hidup dan lingkungannya, benda hidup dan benda mati. *(Fidelis Harefa, S.H., M.H.)

Layanan di bidang hukum ini merupakan kegiatan pengkristalan pelayanan Gereja Keuskupan Palangka Raya di bidang keadilan dan perdamaian. "Kita harus mulai dari hal-hal yang sangat mendasar yaitu dengan memberikan pengertian hukum kepada umat", jelas Romo Domi saat dikonfirmasi tentang kegiatan ini. "Bahkan kita akan bekerja sama dengan paroki-paroki yang ada di Keuskupan Palangka Raya tentang layanan konsultasi hukum", lanjutnya.

Layanan Konsultasi Hukum gratis bagi umat Katolik tersedia setiap hari Jumat, pukul 08.00 WIB s.d. 17.00 WIB untuk Paroki Katedral Sta. Maria Palangka Raya. Kegiatan ini melayani umat Katolik di Palangka Raya dan sekitarnya. Waktu pelayanan untuk paroki-paroki lain masih terus dikoordinasikan oleh KKP Keuskupan Palangka Raya. 

Dari KKP Keuskupan Palangka Raya, hadir Ketua KKP RP. Dominikus Kevi, SVD dan Wakil Ketua Fidelis Harefa, S.H., M.H. Pada pertemuan itu, Romo Domi dan Fidelis memaparkan program kerja KKP yang segera akan dilaksanakan pada tahun 2023. Selain itu, Romo Domi mereview sedikit tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh KKP Keuskupan Palangka Raya beberapa tahun terakhir.

"Kita harus menjelaskan kembali kepada umat tentang istilah yang kita gunakan. Komisi Keadilan dan Perdamaian dan JPIC adalah dua istilah yang sering digunakan berkenaan dengan karya di bidang pastoral ini. Namun, untuk konteks Keuskupan kita, sangat perlu dijelaskan kembali apa itu KKP dan apa itu JPIC", jelas Romo Domi saat menyampaikan informasi tentang KKP.

Dalam pertemuan tersebut, program kerja KKP untuk tahun 2023 dipresentasikan oleh Fidelis Harefa. Salah satu program kerja yang harus cepat dilaksanakan adalah penyusunan Tim Kerja KKP dengan memohon keterlibatan utusan dari dekanat-dekanat yang ada di Keuskupan Palangka Raya.

"Kita akan melaksanakan penyuluhan hukum yang bermuara pada pendidikan paralegal dan perekrutan paralegal untuk kebutuhan KKP Keuskupan Palangka Raya. Untuk itu, sangat dibutuhkan dukungan dari dekanat-dekanat, bahkan paroki-paroki yang ada di Keuskupan Palangka Raya", jelas Fidelis.

Penyuluhan hukum direncakan akan dilaksanakan sekitar bulan September atau Oktober tahun 2023. Kegiatan ini akan dianimasi oleh Bidang Advokasi KPP, bekerjasama dengan Bidang Litbang dan Komisi PSE Keuskupan Palangka Raya.